Review Buku Atomic Habit
![]() |
| Sumber gambar: https://freedom.to/blog/james-clear-atomic-habits-to-create-your-best-life/ |
Isi buku ini sesuai dengan judulnya: Atomic Habits, yaitu bagaimana kebiasaan-kebiasaan kecil dapat memberi sumbangsih terhadap kehidupan kita. Di awal-awal buku, James Clear menceritakan sebuah kisah mengenai seorang penambang yang memecahkan sebongkah batu besar. Bukan pukul terakhir yang memecahkan batu besar tersebut, melainkan ratusan bahkan ribuan pukulan yang telah dilakukan sebelumnya. Seperti itulah konsep Atomic Habits.
Selain itu, di bukunya juga James Clear memperkenalkan konsep perkembangan yang ternyata berbeda dengan yang dipahami dan diharapkan selama ini. Konsep tersebut, ia sebut sebagai Dataran Potensi Laten. Konsep perkembangan yang kita pahami dan kita harapkan selama ini adalah perkembangan itu mengarah menuju sudut kanan atas jika digambarkan pada sistem koordinat kartesius. Namun pada kenyataannya tidak demikian. Konsep perkembangan dataran potensi laten adalah mengarah ke kanan dan agak lambat ke atas dan pada suatu waktu perkembangan tersebut menanjak naik ke atas seperti kisah seorang penambang yang memecahkan batu besar yang diceritakan di awal-awal buku. Garis perkembangan yang mengarah ke kanan itulah kebiasaan-kebiasaan kecil yang kita lakukan secara konsisten.
Di dalam buku Atomic Habits ini juga, James Clear sesekali meyelingi ataupun mengawali suatu bagian dengan sebuah kisah sukses seorang atlet, pelawak, seniman, dan lain-lain. Hal ini lumrah untuk buku dengan kode subyek 158.1.
Selama membaca buku James Clear, saya banyak menyetujui pernyataan-pernyataan yang diungkapkannya. Sepertinya, James Clear telah mendedikasikan waktu hidupnya untuk mempelajari perilaku dan kebiasaan manusia.
Salah satu konsep yang ia perkenalkan adalah jangan berbasis tujuan atau sasaran, melainkan berbasis identitas. Contoh sederhananya adalah ketika seseorang ingin memasukkan kebiasaan menulis di dalam kehidupannya, maka ia seharusnya mengatakan saya ingin jadi penulis (identitas), bukan saya ingin menulis (tujuan/sasaran). Lupakan sasaran, dan fokus pada identitas yang diinginkan. Namun jika kebiasaan tersebut hanya dilakukan 1 kali, maka perilakuk tersebut belum memperkuat identitas yang diinginkan. Di sinilah peran pengulangan, untuk memperkuat identitas yang diinginkan.
Secara keseluruhan, isi buku Atomic Habits adalah terdiri dari empat bagian, yaitu petunjuk: bagaimana menjadikannya terlihat, menjadikannya menarik, menjadikannya mudah, dan menjadikannya memuaskan. Kebiasaan adalah perilaku yang otomatis yang merupakan pekerjaan dari pikiran bawah sadar. Tujuan dari membentuk kebiasaan adalah agar perilaku yang diinginkan menjadi otomatis, agar tersedia cukup waktu untuk pikiran sadar yang membutuhkan kerja otak yang lebih.
Nilai plus dari buku ini adalah di setiap akhir bab, ada rangkuman. Sehingga memudahkan pembaca untuk mengingat kembali apa yang telah dibaca. Menurut penilaianku pribadi, buku Atomic Habits adalah salah satu buku yang paling berkesan yang pernah kubaca. Banyak hal-hal baru yang kudapatkan di dalamnya. Saat ini, saya sedang membaca buku karya Charles Duhigg, berjudul The Power of Habit. James Clear mengatakan bahwa buku yang ditulisnya mengacu ke buku Charles Duhigg.
Sekian untuk hari ini. Terima kasih telah mampir, para pembaca yang budiman.

Komentar
Posting Komentar